Microsleep : Bahaya Rahasia Di Jalan
Microsleep merupakan tidur singkat yang berlangsung hanya beberapa detik, saja. Meram sejenak, kemudian langsung bangun. Hilang fokus, kemudian langsung kaget. Pengendara mobil rata-rata pasti pernah mengalami hal tersebut, apalagi saat bekendara malam hari, makin parah lagi kalau macet. Mungkin kelihatannya sepele, tapi microsleep bisa menjadi bahaya yang fatal bila tidak berhati-hati.
Tidak percaya? Kita ambil ilustrasi mobil di jalan raya yang sedang berkendara 80 km/jam. Kemudian pengendara mobil tersebut microsleep tiga detik. Kendaraan tersebut sudah jalan 70 meter sejak dia memejamkan mata. 70 meter sudah cukup untuk anda menabrak orang yang menyebrang jalan atau menabrak mobil yang berada di depan anda. Yang lebih berbahayanya lagi? Bisa jadi anda tidak sadar anda mengalami microsleep, karena microsleep tidak harus memejamkan mata. Microsleep bisa terjadi dengan mata terbuka, tapi anda kehilangan fokus beberapa saat. Tiba-tiba anda sudah menabrak sesuatu tanpa anda sadari.
Masih kurang puas dengan penjelasan teoritis? Pada tahun 2016 kecelakaan terparah yang disebabkan microsleep adalah kecelakaan tram cryodon di Inggris Raya. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 7 kematian, 19 luka berat, dan 43 luka ringan. Konduktor kereta mengalami microsleep sehingga tidak melihat pelang kereta harus mengurangi kecepatan, sehingga kereta oleng dari rel kereta.
Oleh karena itu penting kita mengetahui tanda-tanda kita bisa mengalami microsleep di tengah jalan dan melakukan aksi pencegahan microsleep setelah menyadari tanda-tanda tersebut mulai muncul saat kita berkendara. Berikut adalah gejala potensi microsleep:
- Mata berat: Mata berat merupakan gejala paling mudah untuk dilihat. Bila mata anda sudah mulai berat, anda pasti mengantuk dan kemungkinan besar akan mengalami microsleep bila menahan kantuk tersebut.
- Hilang kontrol tubuh tiba-tiba: Bagian tubuh yang paling mudah kehilangan kontrol adalah kepala dan tangan, oleh karena itu terkadang kita mengangguk-ngangguk atau saat bahu dan tangan terkunci untuk memegang setir terkadang lepas.
- Menguap terlalu sering: Kalau menguap terlalu sering bisa jadi dua hal. Anda mengantuk atau anda bosan, entah karena macet atau menyetir terlalu lama. Dua-duanya bisa menyebabkan microsleep.
- Tidak fokus pada jalanan
- Tulisan atau tanda jalanan mulai kurang jelas: Nah kalau ini tandanya teman-teman sudah mengalami microsleep dengan mata terbuka nih
- Tidak ingat pembicaraan dengan lawan bicara: Nah kalau ini tandanya teman-teman sudah mengalami microsleep dengan mata terbuka nih
Bila anda mulai mengalami gejala tersebut, mulai ambil langkah penanganan seperti:
- Minum atau makan snack
- Menyetel radio atau musik
- Bicara dengan diri sendiri atau orang lain
- Meningkatkan pengharum mobil/menyemprotkan pengharum mobil
- Keluar dari mobil sejenak lalu stretching
- Bila di tol, tidur di rest area setelah melihat rest area
Ini tips ekstra nih untuk pengendara yang mengantuk di tol. Usahakan jangan tidur di bahu jalan ya, karena bisa terkena denda sebesar IDR 500,000,-; jadi tahan kantuk dengan tips-tips sebelumnya. Tenang aja, rest area berikutnya paling jauh 20 km lagi. Bahu jalan tetap bisa dipakai untuk keluar dari mobil dulu dan stretching kok.
Sekian tips otomotif dari Durable kali ini, follow us on instagram, twitter, and facebook juga ya untuk tips otomotif dan berita terbaru soal promo dan produk baru dari Durable dan TDC