Penjualan EV di Asia Tenggara Meledak!
Table of Contents
Penjualan EV di Asia Tenggara Meledak!

Kategori | Periode (Kumulatif) | Volume Penjualan (Unit) |
---|---|---|
Battery Electric Vehicles (BEV) | Jan-Apr 2025 | 23.900 |
Hybrid Electric Vehicles (HEV) | Jan-Apr 2025 | 18.200 |
Battery Electric Vehicles (BEV) | Jan-Des 2024 | 42.889 |
Hybrid Electric Vehicles (HEV) | Jan-Des 2024 | 56.812 |
Penjualan EV di Asia Tenggara pada tahun 2024 telah naik hampir sebesar 50% dan telah menguasai 9% hingga 10% dari penjualan mobil di Asia Tenggara . Penjualan ini diekspektasi untuk terus meningkat pada tahun 2025 ini, dengan beberapa pihak memprediksi EV akan merepresentasi sekitar 13% penjualan dari semua mobil di Asia Tenggara pada tahun 2025 ini.
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2024 terlapor penjualan BEV (Battery Electric Vehicle), mobil listrik yang full menggunakan listrik mencapai 42.000 unit. Penjualan HEV (Hybrid Electric Vehicle) yang menggunakan bensin dan juga listrik di Indonesia telah mencapai 56.000 unit di tahun 2024. Dengan total penjualan mobil di Indonesia sejumlah 860.000 di tahun 2024, total penjualan HEV dan BEV di Indonesia telah mencapai 11% dari total penjualan mobil di Indonesia.
Kenapa Penjualan EV di Asia Tenggara Naik?
- Insentif Pemerintah
Pemerintah-pemerintah di Asia Tenggara membuat insentif yang menguntungkan EV seperti pengurangan pajak untuk mobil listrik. Sebagai contoh, di Indonesia pajak yang dikenakan untuk mobil yang full listrik (BEV) lebih sedikit. Pajak barang mewah (PPnBM) untuk EV baik impor maupun untuk pembelian lokal dipotong sebesar 100%. - Dampak ke Lingkungan
Mobil listrik, baik itu HEV maupun BEV memiliki emisi polusi yang lebih kecil daripada mobil bensin (Internal Combustion Engine / ICE) sehingga lebih baik untuk alam jika dibandingkan dengan mobil bensin. Karena itu, pembeli-pembeli yang membutuhkan mobil tetapi ingin meminimalisir dampaknya ke alam akan lebih tertarik untuk membeli mobil listrik. - Teknologi EV yang Berkembang
EV masih relatif baru dibandingkan mobil bensin sehingga masih ada banyak hal yang dapat dikembangkan. Oleh karena itu, perkembangan untuk mobil EV sangat cepat, dan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya mobil EV sudah dapat memenuhi kebutuhan konsumen, baik itu dalam sisi jarak tempuh ataupun efisiensi mobil EV. - Harga yang Kompetitif
Mobil-mobil EV memiliki harga yang sangat kompetitif, dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya adalah mobil EV buatan Tiongkok seperti dari BYD, Wuling, dan Chery. Bahkan sebagian besar mobil tersebut dapat menyaingi harga mobil bensin pada umumnya.
References
- https://www.iea.org/reports/global-ev-outlook-2025/executive
- summaryhttps://www.eetasia.com/southeast-asia-ev-sales-surges-50-in-2024/
- https://www.cnnindonesia.com/otomotif/20250117183048-590-1188466/infografis-rapor-penjualan-mobil-listrik-dan-mobil-hybrid-2024
- https://www.jll.com.tw/en/trends-and-insights/research/indonesias-rise-as-an-ev-hub
- https://eastasiaforum.org/2024/03/19/asia-ground-zero-in-the-revolution-of-electric-vehicle-markets/
- https://business-indonesia.org/news/sri-mulyani-issues-luxury-tax-incentives-for-electric-cars
- https://theicct.org/indonesia-mef-may2023/