5 Kelebihan dan Kekurangan Kendaraan Elektrik

Nah belakangan ini pemerintah mulai menggenjot penjualan mobil dan motor listrik nih sebagai alternatif kendaraan dengan BBM untuk mengurangi emisi yang diproduksi Indonesia. Bahkan pemerintah sampai mengeluarkan insentif pajak, subsidi, dan bantuan ekonomi lainnya untuk mendorong masyarakat dan produsen kendaraan bermotor untuk lebih memilih kendaraan bertenaga listrik. Lantas apakah kendaraan elektrik 100% lebih bagus daripada kendaraan dengan BBM? Apakah insentif dan subsidi tersebut worth it untuk kita pindah ke kendaraan listrik? Yuk simak 5 kelebihan dan kekurangan dari kendaraan elektrik!

Kelebihan:

1. Ramah Lingkungan – Nah, buat teman-teman yang peduli lingkungan, ini sebenarnya selling point utama dari kendaraan elektrik. Kendaraan elektrik secara umum jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan dengan BBM. Meskipun listrik yang dipakai tetap memakai batubara, tetapi listrik juga jauh lebih efisien dipakai, dan selain batu bara listrik juga diproduksi dengan sumber energi terbarukan seperti angin, air dari hydroelectric dam, dan tenaga surya. Tujuan akhirnya supaya kualitas udara di perkotaan lebih baik dan mengurangi global warming yang menenggelamkan kota-kota kita yang ada di pesisir seperti Jakarta.

2. Biaya perawatan jauh lebih murah – Mesin mobil listrik secara umum jauh lebih simple, sehingga perawatan jauh lebih murah. Tidak perlu ganti oli, servis berkala juga minim. Biaya perawatan lebih ke penggantian baterai ketika baterai sudah rusak.

3. Jauh lebih tidak berisik – Mungkin teman-teman juga pernah mengalami, saat jalan kaki tiba-tiba kaget karena ada mobil listrik yang tidak ada suara. Hal tersebut karena mesin mobil listrik hanya berupa dinamo dan tidak banyak bagian yang mengeluarkan suara. Bahkan saking sunyinya mesin mobil listrik, pemerintah belakangan ini memberi aturan kendaraan listrik harus suara mesinnya dikencangkan supaya orang-orang di sekitar sadar kalau ada kendaraan listrik.

4. Akselerasi yang lebih baik – Ini buat teman-teman yang agak kesal nih sama mobil yang lambat. Mesin mobil listrik relatif jauh lebih cepat akselerasinya, sehingga walaupun kecepatan sama dengan mobil konvensional, mobilnya memberikan kesan yang jauh lebih cepat karena teman-teman selama beberapa detik menuju kecepatan tersebut memang berjalan lebih cepat dibandingkan mobil konvensional.

5. Insentif pemerintah – Saat ini pemerintah banyak memberikan insentif untuk mobil listrik, membuat mobil listrik pilihan mobil murah dengan spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional

Kekurangan:

1. Jarak tempuh terbatas – Jarak tempuh mobil listrik secara umum jauh lebih terbatas dibandingkan mobil konvensional. Hal tersebut membuat perjalanan antar kota sangat terbatas untuk mobil listrik. Saat ini saja contohnya, mobil listrik masih pas-pasan melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Sementara mobil konvensional masih dapat jalan terus hingga ke Semarang.

2. Fasilitas charging terbatas – Selain jarak tempuh yang masih relatif rendah untuk perjalanan antar kota, fasilitas cas mobil listrik di Indonesia masih sangat terbatas. Meskipun sekarang mobil listrik sudah bisa dari Jakarta ke Bandung contohnya, di kotanya sendiri tempat cas mobil listrik masih minim, sehingga sudah sampai belum tentu bisa balik.

3. Waktu charging yang lama – Charging kendaraan listrik juga cenderung lama. Mobil konvensional hanya memerlukan beberapa menit untuk mengisi bensin, sementara mobil listrik membutuhkan berjam-jam untuk mengecas di tempat charging konvensional, dan 30 menit untuk tempat fast charging. Hal ini membuat selain cas malam-malam, mengisi baterai mobil listrik selama perjalanan tidak praktis, kecuali anda mengecas saat pergi ke mall atau parkir durasi lama

4. Harga baterai masih mahal – Nah, meskipun biaya maintenance kendaraan listrik murah, harga baterai saat ini masih mahal. Contohnya saja, harga baterai mobil listrik Hyundai 1/2 dari harga mobil listrik baru, dan harus diganti setiap 5 tahun. Seiring teknologi berkembang harga baterai akan makin turun, tetapi untuk saat ini perlu dipertimbangkan apakah harga baterai kendaraan yang teman-teman incar masuk ke budget atau tidak.

5. Dampak lingkungan pertambangan baterai – Meskipun secara penggunaan energi kendaraan listrik lebih hijau, tetapi penambangan baterai masih relatif merusak lingkungan, terutama penambangan nickel untuk baterai Li-ion. Alternatif lain seperti baterai LFP mulai dikembangkan, tetapi perlu dibertimbangkan dampak pertambangan tersebut saat anda membeli mobil listrik.

Nah, itu dia kawan-kawan pertimbangan yang teman-teman bisa ambil saat mengincar kendaraan elektrik. Untuk info otomotif lebih lanjut bisa cek Blog kita atau cek sosmed kita di instagram, twitter, dan facebook ya!

Untuk aksesoris otomotif terbaru, bisa cek di tokopedia!