Penurunan Kuota Pertalite 2024

BPH Minyak dan gas menyatakan 2024 kuota pertalite akan diturunkan. Dari tahun 2023 sejumlah 32,5 juta kiloliter menjadi 31,7 juta kiloliter. Hal tersebut dilakukan karena pengendalian bahan bakar bersubsidi dinilai sudah lebih baik dibandingkan tahun 2022, dengan jumlah kuota yang terpakai pada tahun 2023 mencapai target 92,24% dari kuota atau sejumlah 30 juta kiloliter.

Jumah migas yang dipakai 2023 memang bertumbuh, tetapi persentase kuota migas bersubsidi yang dipakai tahun 2023 lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya, jadi memang ada pertumbuhan kebutuhan tapi pengendalian migas bersubsidi sudah lebih baik. Mungkin masyarakat sudah mulai memakai bahan bakar non subsidi atau mulai beralih ke transportasi umum, ujar kepala BPH migas Erika Retnowati.

Kuota pertalite tahun 2024 sudah ditentukan berdasarakan data pertumbuhan kebutuhan migas serta peningkatan pengendalian bahan bakar bersubsidi, serta turunnya persentasi penggunaan kuota migas bersubsidi tersebut.

Untuk bahan bakar lain seperti solar, kuota tahun 2024 ditingkatkan menjadi 19 juta kiloliter. Hal tersebut dikarenakan jumlah pemakaian solar tahun 2023 yang melebihi kuota sebesar 103%, dan BPH migas memprediksi tahun 2024 akan memerlukan solar yang jauh lebih banyak untuk persiapan pemilu 2024 yang akan datang. Dalam upaya mengontrol penggunaan solar tersebut BPH migas mulai menerapkan pengawasan digital seperti sistem barcode.

Untuk penurunan kuota pertalite ini masih menunggu perpres. Secara spesifik, perubahan tersebut baru berlaku setelah adanya revisi perpres 191/2014 yang mengatur penjualan eceran BBM.

Untuk informasi, tips, dan berita otomotif lainnya, follow terus blog Durable!