Bugatti Tidak Akan Bikin SUV Sampai 2032, Apa Alasannya?
Ketika banyak pabrikan ternama mulai berlomba-lomba menghadirkan mobil SUV, berbeda dengan Bugatti yang justru enggan melakukannya. Padahal, SUV telah terbukti meningkatkan bisnis produsen, termasuk supercar yang sudah dibuktikan oleh Lamborghini dengan Lambo Urus. SUV 4-seater tersebut mampu melambungkan ukuran pasar Lamborghini di seluruh dunia tanpa waktu lama.
Maka, seharusnya SUV menjadi sebuah terobosan baru yang cukup menggiurkan bagi produsen mobil. Lantas, kenapa Bugatti seolah “menolak latah” terhadap tren SUV ini?
Dilansir dari laman Carscoops, CEO Bugatti yang baru, yaitu Mate Rimac, menyampaikan bahwa tidak akan ada SUV Bugatti dalam satu dekade ke depan.
“Versi murni listrik tidak termasuk dalam rencana sepuluh tahun kami untuk Bugatti, dan juga tidak ada SUV,” kata Rimac, dikutip dari Carscoops.
Dari pernyataan tersebut, muncullah beberapa teori serta prediksi. Ada kemungkinan Bugatti tidak merilis SUV dikarenakan jenis mobil yang kurang cocok dipadukan. Hypercar dalam bentuk SUV sepertinya bukanlah opsi yang bijak, sebab hypercar memerlukan ground clearance yang serendah mungkin untuk meningkatkan kestabilan. Sementara mobil SUV lebih ditujukan untuk jalanan umum, yang tidak rata hingga offroad.
Selain itu, ada kemungkinan juga Bugatti menjaga kesakralannya sebagai brand hypercar sehingga tidak ingin citra tersebut kemudian menguap akibat ikut tren yang dirasa kurang cocok dengan Bugatti.
Namun, itu semua masih sebatas kemungkinan yang berasal dari berbagai sumber karena tidak ada informasi detail penyebab Bugatti tidak akan produksi SUV dalam satu dekade ke depan. Bisa jadi, seiring berjalannya waku, pernyataan tersebut berubah atau justru Bugatti malah tidak akan pernah merilis SUV. Jadi, bagaimana menurut kalian?