Dari Pertamax Lalu Beralih Ke Pertalite, Amankah Untuk Mobil?

Naiknya harga bahan bakar Pertamax membuat banyak orang akhirnya beralih ke Pertalite dengan alasan lebih terjangkau. Namun, amankah jika mobil yang biasa diisi Pertamax kemudian beralih diisi Pertalite?

Pada artikel kali ini Blog Durable akan membagikan informasi seputar kesehatan mobil yang ganti jenis bahan bakar dari Pertamax ke Pertalite. Disimak sampai habis, ya.

Dari informasi yang dihimpun, ada beberapa versi tentang ini. Meskipun lebih banyak yang mengatakan aman, tapi yang perlu diketahui adalah prinsip pembakaran BBM terkait angka Oktan pada mesin kendaraan.

Hal mendasar yang perlu diketahui adalah angka oktan BBM berkaitan dengan seberapa besar kompresi mesin didesain oleh pabrik. Misalnya, mesin mobil dengan kompresi kurang dari 9:1, maka bisa menggunakan bensin RON-88 atau Premium (biasanya digunakan mobil lama). Kemudian, semakin tinggi kompresi mesin, maka makin tinggi pula angka Oktan BBM yang diperlukan.

Agar lebih jelas, berikut daftarnya:

  • Kompresi mesin kurang dari 9:1 : BBM RON-88 (Premium).
  • Kompresi mesin 9:1 – 10:1 : BBM RON-90 (Pertalite).
  • Kompresi mesin 10:1 – 11:1 : BBM RON-92 (Pertamax).
  • Kompresi mesin 11:1 – 13:1 : BBM RON-98 (Pertamax Turbo)

Biasanya, saran serta informasi terkait angka RON pada mobil, tercatat pada buku panduan kendaraan. Bisa juga tertulis di balik cover tutup tanki BBM, meski tidak pada semua mobil.

Lalu, apa dampaknya ketika oktan lebih rendah daripada kompresi mesin?

Untuk pembakaran sempurna, memang direkomendasikan menggunakan BBM dengan nilai oktan yang tepat. Angka RON rendah berarti lebih cepat terbakar dengan tekanan rendah. Maka, jika diberi tekanan tinggi, BBM tersebut akan lebih cepat terbakar daripada normalnya. Adapun dampaknya sebagai berikut:

  • Dalam waktu lama, mesin seperti kehilangan tenaga.
  • Pembakaran tidak sempurna, sehingga dalam waktu lama dapat mengotori ruang mesin.
  • Emisi kendaraan buruk akibat pembakaran tidak sempurna.
  • Kerusakan komponen dalam waktu lama, seperti piston berlubang.

Penting diperhatikan juga, beberapa mobil tidak dapat mengklaim syarat garansi mesin ketika tidak menaati aturan mengenai pengisian BBM. Sehingga ketika mobil rusak karena hal tersebut, maka pabrik tidak akan mengganti, alias garansi mesin hilang. Sehingga kita perlu hati-hati dalam penggunaan jenis bahan bakar.

Jadi, kesimpulannya adalah disarankan tetap menggunakan BBM sesuai dengan RON. Kendati ingin beralih ke Pertalite, ada beberapa treatmen yang harus rutin dilakukan, seperti menjadwalkan engine-cleaning atau flashing lebih sering, daripada sebelum menggunakan Pertalite.

Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa membaca artikel otomotif lainnya di Blog Durable.